Posts

[14. 8 NOVEMBER 2020] REFLEKSI

Lega dan cemas. Dua perasaan yang bertolak belakang muncul saat menyelesaikan tugas jurnal hari ini. Lega karena sudah selesai, cemas apakah akan sesuai dengan kriteria MOTyB? Tapi setidaknya, saya sudah menjalani prosesnya. Menulis jurnal seperti ini memang belum menjadi rutinitas bagi saya. Tapi sebenarnya, rasanya menyenangkan. 

[ 13. 7 November 2020] MANDIRI MEMBUAT CAMILAN

Image
Dalam dua hari ini, Maryam mulai melatih kemandirian-kemandirian baru. Maryam sudah bisa makan sendiri, mandi sendiri, memilih dan memakai baju sendiri, merapikan mainan sendiri, tapi Maryam masih ingin melakukan hal lain sendiri, yakni menyiapkan makanan favorit. Kemarin, Maryam ingin membuat roti bakar sendiri. Maryam menyiapkan roti, selai cokelat, dan mentega. Lalui maryam mengolesnya secara bertahap. Pertama-tama Maryam mengoles selai cokelat, lalu melipat rotinya. Setelah itu, Maryam mengoles mentega di sisi atas dan bawah roti. Mama memasukkan roti ke oven, lalu setelah matang, Maryam makan sendiri. Hari ini Maryam membuat es susu oreo. Kemarin, Maryam lihat cara membuatnya dari buku resep milik teteh Kalma. Maryam pesan ke bapak untuk beli susu dan oreo. Sayang, kemarin malam toko sudah tutup. Alhamdulillahl susu dan oreo bisa didapatkan di warung. Jadi pagi tadi Maryam membuatnya, mulai dari menghancurkan oreo, menuang susu, ups tapi stik es krimnya kurang dua. Maryam mencari

[12. 6 November 2020] UNTUK MARYAM

assalamu'alaikum Maryam,  Saat Mama tulis surat ini, kamu sedang bermain masak-masakan bersama Prisha. Kalian memilih aneka daun dari halaman belakang, lalu mengambilnya untuk dibuat jadi aneka masakan.  Macam-macam nama masakannya, dan sebagian besar kalian campur dengan mainan lain menjadi menu yang berbeda dan unik. Kamu pandai menatanya jadi cantik! Apa kegiatan kamu hari ini? di bidang apa? mama belum tahu saat ini. Tapi apapun itu, semoga kamu lakukan dengan sungguh-sunggu dan sepenuh hati. Walau kelak mama juga sudah tak ada di sampingmu, yakinlah Allah selalu menjagamu. Semoga kamu selalu berada dalam kebaikan ya Nak.  Salam semanis gula tomat, Mama

[11.5 November 2002] KEGIATAN MARYAM BERKEMIH

 Maryam sudah toilet training sejak usia 1.5 tahun, secara bertahap kini Maryam sudah bisa benar-benar mandiri dalam buang air kecil. Mulai dari melepas celana, menyalakan lampu kamar mandi, membersihkan diri, sampai flushing. Proses yang tampak sederhana bagi orang dewasa ternyata butuh bertahun-tahun pelatihan. Mulai dari mengkondisikan kognitif, lalu pengkondisian keterampilan sedikit demi sedikit. Semuanya butuh waktu, prose, dan kesabaran. Masih banyak keterampilan yang harus Maryam pelajari dalam proses berkemih. Bahkan sebagai orang dewasa, kitapun menghadapi berbagai situasi baru saat akan berkemih, misalnya teknologi baru, atau tantangan kultural baru. Semoga Maryam bisa dengan lancar menguasai keterampilan ini sehingga bisa melakukannya mandiri seratus persen dalam setiap keadaan.

[10. 4 November] AYO MA, KITA KE PERPUSTAKAAN

Image
  Hari Selasa kemarin, Maryam mengambil buku ke perpustakaan. Sehari lebih awal dari jadwal seharusnya karena Maryam sudah tak sabar ingin membaca bukunya.  Prisha tentu saja ingin ikut. Maryam dan Prisha ingin ke perpustakaan pakai sepeda. Sebenarnya jarak dari rumah ke sekolah tak terlalu jauh dan kami juga terbiasa berjalan kaki ke sekolah, tapi bersepeda punya tantangan tersendiri karena perlu memperhatikan kondisi jalan dan sekitar. Bagaimanapun, mereka berdua ngotot tetap ingin bersepeda.  Setelah melewati aneka drama sendal kebalik, topi jatuh, sandal lepas, nggak kuat nanjak, takut menurun, akhirnya sampai juga kami ke sekolah. Sekolah selama pandemi ini memang sangat lengang. Maryam sudah hapal jalan menuju perpustakaan. Sepertinya, dari seluruh tempat di SD, ruangan inilah yang paing familiar selain tambang panjat favoritnya Begitu masuk, kami disambut oleh kak Tri dan kak Ami dengan senyum manis keduanya. Maryam melirik malu-malu. Prisha yang watak as

[9.3 Novermber 2020] MENOLEH MENENGOK

Menoleh dan menengok memang dua kata yang berbeda. Menoleh adalah mengalihkan muka ke samping kiri-kanan, atau belakang, sedangkan menengok artinya adalah melihat atau menjenguk. Tapi rasa kata itu bagi saya punya kemiripan, keduanya mengalihkan dari apa yang dilakukan saat ini. Secara subyektif, bagi saya ada rasa yang berbeda. Menoleh sekadar melihat, tapi kalau menengok, lebih dalam dan seksama. Saat saya melihat kepada jurnal yang telah saya tulis, berarti saya menoleh ke belakang, dari apa yang saya lakukan saat ini. Namun saat saya berhenti lalu membacanya satu per satu, saya menengok isinya. Merasai kembali apa yang telah saya lakukan bersama Maryam. Memang hanya seiris kisah dari banyak yang terjadi dalam sehari, karena kami bersama nyaris 24 jam. Tapi karena dituliskan, maka irisan itu akan dikenang, diletakkan di memori yang lebih dalam. Kadangkala tulisan itu juga mejadi cara evaluasi, apa yang bisa lebih baik saya lakukan hari ini untuk Maryam?

[8. 2 NOVEMBER 2020] MASAK MASAK MASAK

  Saya bukan ahli masak. Dan juga tidak suka masak, Orang bilang, kemampuan dan passion itu berhubungan satu sama lain. Kemampuan bisa membentuk passion, passion juga bisa membentuk kemauan. Nah, baik dari kemampuan maupun passion, ya sama aja, nggak saling mendukung dalam hal masak :D Tapi masalahnya, mau nggak mau saya harus masak. Kerena kalau melulu beli, tak semua aspek gizi bisa dipenuhi, dan juga belum tentu anak-anak kecil, terutama yang balita, akan senang dengan menunya. Maka saya usahakan bisa masak yang sederhana. Dua hari ini ada menu yang Maryam sukai, pancake dan gyudon.  Saya punya cetakan kue lumpur di rumah, dan itu membuat Maryam jadi punya ide bikin pancake dengan cetakan itu. Pancakenya Maryam bikin sendiri, mulai dari mengocok telur, memasukkan gula, dan susu. Sementara untuk tepung masih saya bantu karena kemasannya kurang pas buat dituang oleh anak-anak. Maryam sabar menunggu pancake selesai dimasak dan menunggunya dingin sehingga siap disantap. Saat menunggu pa

[7. 1 NOVEMBER 2020] PERPUSTAKAAN ONLINE

Image
  “Maryam, hari ini kita pinjam buku yuk.” “Lho emangnya perpustakaannya buka Ma?” “Pesannya lewat hape” “Ooo” “Hmm.. Maryam mau buku tentang apa?” “Kucing!” Lalu saya membuka halaman tentang kucing. Ada banyak buku, lalu saya bacakan satu per satu judulnya. “….Jebakan Kucing..” “Buku apa itu Ma? Sepertinya seru.” “Hmm… nggak ada gambar covernya di sini. Kita cari dulu ya.” Saya lalu mengetikkan judul buku tersebut di mesin pencari. Sebuah gambar sampul muncul, Maryam langsung berseru. “Oooo… Meng! Aku mau!” katanya antusias. Maryam memang penggemar serial Meng. “Ooh… mau Meng, selain itu mau apa lagi? Kita cari lagi yuk!” Lalu saya membacakan judul-judul lainnya. “... Tom si Kucing…” “Itu apa, Ma?” Lalu saya melakukan hal seperti yang pertama kali. Kebetulan ada yang membuat versi read aloudnya dalam bahasa inggris. Saya menceritakan sebagian isinya untuk Maryam. “Nah aku mau yang itu.” “Maryam, kan kita udah punya banyak Meng. Gimana kalau kali ini kita coba pinjam buku y

[6. 31 OKTOBER 2020 2020] ASESMEN

Image
Hari ini kami makan siang bersama. Maryam inginnya "piknik", alias makan dengan alas tikar. Maryam menggelar tikar bersama adiknya. Lalu sementara mama memasukkan bahan makanan ke dalam piring, Maryam mempersiapkan sendok dan garpu. Tanpa dipinta, Maryam berinisiatif membungkus sendok dan garpu dengan tisu. "Supaya seperti di tempat makan." katanya. Maryam tidak hanya membungkus satu, tapi enam pasang sendok dan garpu sesuai jumlah anggota keluarga. Maryam membantu menempatkan piring-piring, lauk dan sayuran, juga buah.   Saat semua sudah berkumpul dan waktu makan tiba, Maryam memilih makanannya sendiri lalu meletakkannya di piring. Sesekali Bapak membantu memotongkan lauk yang terlalu besar atau mengambilkan makanan yang posisinya terlalu jauh.  Oh, ternyata Maryam menyadari adik Prisha belum bisa menyendok nasi sendiri. Piringnya masih kosong, "Sini dek, aku bantu ambil nasi! " katanya. Maryam mengambil bebek goreng, tahu, timun, dan spaghetti yang sempa

[5. 30 OKTOBER 2020] KEDELAI

Image
Beberapa hari ini Maryam sedang sangat tertarik dengan pertumbuhan kedelai. Secara tak sengaja, Maryam mendapati ada biji kedelai yang tengah tumbuh di atas tisu yang dia basahi dan diletakkan di dalam gelas plastik kecil.  Awalnya Maryam ingin membuat tisunya menjadi padat, karenanya dia menunggu selama dua hari, tapi Maryam tidak menjemurnya di luar, melainkan meletakkannya di meja. Alangkah herannya dia menemukan di gelasnya ada kacang yang besar.  Saya ajak Maryam membiarkan kacang itu dan mengamatinya tumbuh. Ia memekik girang melihat kedelainya bertumbuh tinggi, dia menyebutnya eksperimen. Sepertinya didapati dari serial Nussa yang pernah dia lihat melakukan percobaan seperti itu.  Maryam jadi memperhatikan tanaman-tanaman liar yang tumbuh di sekitar rumah. Saya mengenalkan beberapa tanaman dan namanya yang saya ketahui, seperti bandotan, anting-anting, rumput putri, semanggi, dan pacar cina. Maryam ingin memasukkannya ke dalam toples, untuk hiasan katanya. Dia memasukkan tanaman

[4. 29 OKTOBER 2020] FATHIA!

Maryam punya ketertarikan tersendiri kepada kisah-kisah komedi dan misteri. Dia senang buku-buku yang bercerita tentang detektif yang memecahkan masalah, atau kisah-kisah jail yang lucu.  Hari ini Maryam menemukan buku kakaknya di rak buku. Fathia! judul bukunya. Buku komik ini bercerita tentang seorang anak yatim piatu pemberani yang ahli membuat obat. Saya juga menyingkat beberapa isi ceritanya agar tidak terlalu panjang, karena buku ini sebenarnya lebih cocok dibaca anak usia kelas 2-3 SD.  Dari buku ini, Maryam mendapati kosa kata baru dan pengetahuan baru bahwa ada anak-anak yang sudah tidak mempunyai orang tua lagi. Maryam juga bertanya-tanya mengapa orangtua Fathia tidak ada? Kami juga mendiskusikan beberapa ekspresi emosi yang dialami tokoh-tokohnya, Maryam bisa mahami mengapa si tokoh A sedih, senang, kesal, dan semacamnya.

[3. 28 OKTOBER 2020] MELON PAHIT

Maryam adalah penyuka buah. Buah apapun dia suka, baik itu manis maupun asam. Bahkan Maryam lebih suka buah daripada nasi. Hari ini buah-buahan sudah habis, jadi saya harus membelinya. Sayang tukang sayur langganan tutup, jadi saya harus mencari warung terdekat lainnya. Warung itu tenyata menjual buah melon. Saya teringat kalau anak-anak sudah lama tidak makan melon, lalu saya juga membeli buah nanas untuk mengejus.  Setibanya di rumah, Maryam dan Prisha menyambut dengan semangat. Prisha tak sabar ingin dibukakan melon. Maryam terlihat lebih tenang menunggu. PSSSSS Alangkah kagetnya saya, saat pisau ditusukkan ada suara gas yang keluar dari dalam melon. Sebuah pertanda tak baik. Mata saya bergantian menatap wajah anak-anak yang menunggu. Maryam malah tertawa karena menurutnya itu lucu, “buahnya kentut”. Dalam hati saya khawatir kalau mereka akan kecewa karena buah ini tak bisa dimakan. “Kayaknya melonnya kurang bagus, karena keluar gas.” kata saya. Mereka terdiam, belum paham apa yang

[2. 27 OKTOBER 2020] IBADAH BOCAH KECIL

Salah satu kebaikan yang dibawa oleh masa pandemi bagi keluarga kami adalah kami bisa berkumpul shalat berjamaah lima waktu. Maryam juga sudah mulai ikut shalat, tapi masih sesuka hatinya. Awalnya adalah saat kami shalat tarawih di rumah, Maryam bisa ikut hingga selesai witir. Hampir setiap hari Maryam ikut. Tapi sesudah Ramadhan, Maryam hanya ikut sesekali. Kami juga belajar membiasakan diri untuk membaca alQuran setiap habis subuh dan maghrib. Maryam juga mulai suka menghafal al quran, sejak pandemi, Maryam menghafal An Naba’, alhamdulillah sekarang sudah beranjak ke An Nazi’at. Maryam juga baru mulai membaca iqra’, perkembangan yang saya amati adalah di umur sekarang ini Maryam sudah tidak lagi kebingungan membaca simbol-simbol huruf arab sehingga lebih lancar. Maryam juga mulai dibiasakan untuk mengucap kalimat-kalimat thayyibah dan saya jelaskan artinya secara sederhana. Misalnya, alhamdulilah berarti terima kasih Allah. Juga mengenalkan Allah dari berbagai kejadian sehari-hari. S

[1. 26 OKTOBER 2020] KAMI UNTUKNYA

Hari ini kami berkegiatan SFH, Prisha biasanya mengikuti semua kegiatan sekolah Maryam. Sementara kakak dan teteh berkegiatan di ruangannya masing-masing. Demikian pula Bapak, beliau WFH di ruangannya sendiri.  Anak-anak biasanya sibuk sekali keluar masuk ruangan kantor Bapaknya. Meka baru akan berhenti bila Bapaknya memberitahu kalau ada meeting atau harus berkonsentrasi. Ada saja alasannya, mulai dari menunjukkan hasil karya, memberikan makanan, menceritakan sesuatu sambil berbisik dari daun pintu, sampai cari kaus kaki, yang mana itu tak ada di sana. Biasanya kami baru berkumpul saat jam makan siang, untuk makan dan sedikit menonton. Bila Maryam dan Prisha menonton maka tidak ada yang mereka izinkan mengganti channel sampai jatah waktu mereka habis. Saya memanfaatkan momen menonton ini untuk menambah kosa kata Maryam, juga kemampuannya menceritakan kembali, atau menebak jalan cerita selanjutnya. Dengan menonton bersama, saya juga jadi tahu tokoh-tokoh yang ia mainkan saat bermain be